kantorbola kantor bolakantorbola kantor bolakantorbola kantor bolakantorbola kantor bolakantorbola kantor bolakantorbola kantor bolakantorbola kantor bolakantorbola kantor bola

The Mimic (2017) 5.51,270

5.51,270
Trailer

Nonton Film The Mimic (2017) Streaming Movie Sub Indo

Nonton The Mimic Sub Indo – Ada kalanya suatu cerita membutuhkan kemasan film yang panjang demi mewadahi eksplorasi menyeluruh. Malah, ada yang lebih efektif bila dipresentasikan dalam bentuk film pendek. The Mimic, selaku film horor Korea Selatan pertama yang mengumpulkan sejuta penonton sejak Killer Toon (2003) termasuk jenis kedua. Kita dibawa ke tempat asal sutradara sekaligus penulis naskah, Huh Jung, memanjangkan paksa jalinan kisah ketika kombinasi beberapa poin-poin alur sejatinya sudah cukup, tanpa perlu penambahan tuturan atau karakter yang berakhir hambar lalu terbuang percuma.

Ambil contoh momen pembuka kala seorang pria dan wanita membunuh, kemudian perumahan mayat seorang wanita (sepertinya kekasih pria) dalam gua di gunung Jang yang membangkitkan iblis berkemampuan suara manusia. Berikutnya, tokoh-tokoh itu tidak penting lagi perannya. Huh Jung memberi mereka problematika tanpa mengangkatnya lagi, telepon tak berguna. Pun siapa penyegel sang iblis urung dipaparkan lebih lanjut. Karakter yang tampil sekilas sendiri-sendiri untuk membantu eksposisi cerita (detektif dan wanita buta) serta plot poin yang tertinggal hingga memancing lubang alur banyak bertebaran di The Mimic.

Download Film The Mimic (2017) Streaming Movie Sub Indo

Nonton The Mimic Sub Indo – Konflik utama sederhana. Pasangan suami istri Hee-yeon (Yum Jung-ah) dan Min-ho (Park Hyuk-kwon) masih bergulat dengan tragedi sajian putera mereka. Hee-yeon khususnya, belum sanggup merelakan dan (merasa) melihat kehadiran sang putera. Sampai menemukan gadis misterius yang misterius di tengah hutan, yang rupanya mengawali teror iblis yang terinspirasi dari legenda daerah Harimau Jangsan. Sumber dari mitologi setempat, ditambah sentuhan drama ibu-anak tentunya merupakan modal memadahi, yang dilihat, tersia-sia akibat Huh Jung kurang cakap bernarasi.

Berniat merangkai horor artistik berujung senjata makan tuan. Huh Jung sibuk memasukkan momen-momen metaforikal seperti “memancing mangsa” lewat penampakan lampu LED pengusir nyamuk sampai “ketakutan menuju cahaya” di klimaks yang tak terasa pintar karena terlampau literal. Dia pun lebih gemar menggulirkan tempo yang lambat berisi makanan keseharian mengurusi mitologi menarik seputar Harimau Jangsan. Pertanyaan-pertanyaan kalau tidak boleh disebut lubang terlupakan, entah waktu atau kesengajaan demi menyandang status horor “elegan” atau “cerdas” yang menyimpan rapat-rapat jawaban atas misteri.